Rabu, 06 Juli 2011

Siapa Kaya, Siapa Miskin ?

Nah bloggers kali ini gue mau posting sebuah cerita bagus nih !!!! smoga bisa mengena dihati bloggers semua yaaaaaaaaa J keep smile !!! yuhuuuuu

Suatu hari, seorang ayah yang berasal dari kluarga kaya membawa anaknya dalam satu perjalanan keliling negri dengan tujuan memprlihatkan pada si anak bagaimana miskin nya kehidupan orang orang disekitarnya.. Mereka lalu menghabiskan beberapa hari di sebuah rumah pertanian yang di anggap si ayah dimiliki keluarga yang amat miskin..
Setelah kembali dari perjalanan mereka, si ayah menanyai anaknya :
Ayah : “Bagaimana perjalanannya nak?”
Si Anak : “Perjalanan yang hebat, yah”
Ayah : “Sudahkah kamu melihat betapa miskinnya orang orang hidup?”
Si Anak : “O, tentu saja.”
Ayah: “Sekarang ceritakan apa yang kamu pelajari dari perjalanan itu.”

Si Anak menjawab :

Saya melihat bahwa kita punya satu anjing, tapi mereka punya 4 anjing.
Kita punya kolam renang yang panjang sampai pertengahan taman kita, tapi mereka punya anak sungai yang tidak ada ujungnya.
Kita mendatangkan lampu lampu untuk taman kita, tapi mereka punya cahaya bintang di malam hari.
Teras tempat kita duduk duduk membentang hingga halaman depan, sedangkan teras mereka adalah horizon yang luas.
Kita punya tanah sempit untuk tinggal, tapi mereka punya ladang sejauh mata memandang.
Kita punya pembantu yang melayani kita, tapi mereka melayani 1 sama lain.
Kita beli makanan kita, tapi mereka menumbuhkan makanan sendiri.
Kita punya temok disekeliling rumah untuk melindungi kita, sedangkan mereka punya teman teman untuk melindungi mereka.

Ayah si anak hanya bisa bungkam.. Lalu si anak menambahkan kata, katanya:
“Ayah, trima kasih sudah menunjukkan betapa MISKIN-nya kita"
Bukankah itu adalah perspektif yang sangat indah?
Membuat anda bertanya tanya apa yang akan terjadi bila kita semua mengucap syukur untuk semua yang kita miliki, dari pada kuatir tentang apa yang tidak kita miliki.
Hargailah setiap hal yang anda miliki. Hargai setiap teman anda dan tolong mereka dengan memberi kesegaran baru pada cara pandang dan paradigma mereka..
Hidup ini terlalu singkat dan teman teman (sebanyak apapun) terlalu sedikit.

*Ngambil dari:
Warta Klara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

trima kasih atas komentar kamu..